Indonesia Siap Produksi Vaksin Covid-19 dengan Metode mRNA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kini tengah bersiap membuat vaksin Covid-19 platform mRNA, serupa dengan Pfizer, di Indonesia. Kerjasama pun sudah dilakukan antara pemerintah dengan PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Sebelumnya pemerintah terus menggenjot pembuatan vaksin Merah Putih.Ya, vaksin Merah Putih terus dikerjakan hingga sekarang. Perkembangannya pun terbilang baik, salah satunya bahkan sudah memasuki uji klinis tahap 2.
Upaya itu dilakukan untuk memastikan tercukupinya stok vaksin Covid-19 adalah upaya yang terus dilakukan pemerintah. Jumlah cakupan vaksinasi yang tinggi mengharuskan pemerintah melakukan segala cara, termasuk membuat vaksin sendiri.
Menurut laporan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kerja sama ini juga melibatkan perusahaan asal China yaitu Yuxi Walvax Biotechnology. Bagaimana detail pelaksanaannya?
Baca Juga : Vaksin Covid-19 mRNA Lebih Aman untuk Pasien Kanker Paru? Begini Penjelasan Dokter
"Roadmap penyiapan fasilitas produksi di PT Etana rencananya akan dilakukan secara bertahap, yaitu dengan menyiapkan fasilitas fill and finish sebelum mengembangkan fasilitas upstream dan downstream," menurut laporan BPOM yang diterima MNC Portal, Kamis (9/9/2021).
Diterangkan juga dalam laporan tersebut bahwa PT Etana telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang akan melibatkan 3.000 subjek di Indonesia dan 28.000 subjek secara global.
"Uji klinik di Indonesia akan dilaksanakan di center Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan melibatkan delapan satellite site, yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Pulo Gadung, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Duren Sawit, Puskesmas Cakung, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Kebayoran Lama," tulis laporan tersebut.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menerangkan bahwa akses dan ketersediaan vaksin Covid-19 menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Namun, jumlah industri farmasi yang siap dengan kapasitas memadai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat global sangat terbatas.
Baca Juga : Gagal Donor Plasma Konvalesen, Penyintas Covid-19 Tetap Bisa Donor Darah
"Untuk itu, kerja sama industri farmasi lokal dengan pengembang vaksin dari luar negeri dalam rangka penelitian atau uji klinik di Indonesia dan juga transfer teknologi penting demi mendukung percepatan kemandirian penyediaan vaksin di dalam negeri," tambahnya.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Sebelumnya pemerintah terus menggenjot pembuatan vaksin Merah Putih.Ya, vaksin Merah Putih terus dikerjakan hingga sekarang. Perkembangannya pun terbilang baik, salah satunya bahkan sudah memasuki uji klinis tahap 2.
Upaya itu dilakukan untuk memastikan tercukupinya stok vaksin Covid-19 adalah upaya yang terus dilakukan pemerintah. Jumlah cakupan vaksinasi yang tinggi mengharuskan pemerintah melakukan segala cara, termasuk membuat vaksin sendiri.
Menurut laporan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kerja sama ini juga melibatkan perusahaan asal China yaitu Yuxi Walvax Biotechnology. Bagaimana detail pelaksanaannya?
Baca Juga : Vaksin Covid-19 mRNA Lebih Aman untuk Pasien Kanker Paru? Begini Penjelasan Dokter
"Roadmap penyiapan fasilitas produksi di PT Etana rencananya akan dilakukan secara bertahap, yaitu dengan menyiapkan fasilitas fill and finish sebelum mengembangkan fasilitas upstream dan downstream," menurut laporan BPOM yang diterima MNC Portal, Kamis (9/9/2021).
Diterangkan juga dalam laporan tersebut bahwa PT Etana telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang akan melibatkan 3.000 subjek di Indonesia dan 28.000 subjek secara global.
"Uji klinik di Indonesia akan dilaksanakan di center Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan melibatkan delapan satellite site, yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Pulo Gadung, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Duren Sawit, Puskesmas Cakung, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Kebayoran Lama," tulis laporan tersebut.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menerangkan bahwa akses dan ketersediaan vaksin Covid-19 menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Namun, jumlah industri farmasi yang siap dengan kapasitas memadai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat global sangat terbatas.
Baca Juga : Gagal Donor Plasma Konvalesen, Penyintas Covid-19 Tetap Bisa Donor Darah
"Untuk itu, kerja sama industri farmasi lokal dengan pengembang vaksin dari luar negeri dalam rangka penelitian atau uji klinik di Indonesia dan juga transfer teknologi penting demi mendukung percepatan kemandirian penyediaan vaksin di dalam negeri," tambahnya.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(wur)